Senin, 31 Oktober 2011

Sistem Bilangan

Sistem bilangan
---------------

1. Binary / Binar / Berbasis 2
       Simbol yang digunakan = 0 , 1

2. Octal / Oktal / berbasis 8
       Simbol yang digunakan = 0 - 7

3. Decimal / Desimal / berbasis 10
       Saimbol yang digunakan = 0 - 9

4. Hexadesimal / heksadesimal / berbasis 16
       Simbol yang digunakan 0 - 9 dan A - F


Konversi sistem bilangan
------------------------

Dari bilangan desimal ke bilangan biner

     1000 = ..... ? (biner)
         
     1000 / 2  =  500  sisa  0
      500 / 2  =  250  sisa  0
      250 / 2  =  125  sisa  0
      125 / 2  =   62  sisa  1
       62 / 2  =   31  sisa  0
       31 / 2  =   15  sisa  1
       15 / 2  =    7  sisa  1
        7 / 2  =    3  sisa  1
        3 / 2  =    1  sisa  1
        1 / 2  =    0  sisa  1     Hasilnya 1111101000

       
Ex ; - Dari desimal ke oktal
       1000 = ... ? ( oktal )
       Jwb :.... ?
            -1000 / 8 = 125  sisa 0
            - 125 / 8 =  15  sisa 5
            -  15 / 8 =   1  sisa 7
            -   1 / 8 =   0  sisa 1  hasilnya 1750

     - Dari desimal ke heksadesimal
       1000 = ... ? ( heksadesimal )
       Jwb : ..... ?
            -1000 / 16 =  62  sisa 8
            -  62 / 16 =   3  sisa E
            -   3 / 16 =   0  sisa 3  hasilnya 3E8

Contoh :
-------
-Dari oktal kedesimal=> 1750 (oktal) = .... (desimal) ?
          3          2          1          0            
    (1 x 8 ) + (7 x 8 ) + (5 x 8 ) + (0 x 8 ) =
    (1 x 512) + (7 x 64) + (5 x 8) + (0 x 1)  =
       512    +   448    +   40    +   0      = 1000 (desimal)

BIT = Binary Digit
    = Satuan dasar informasi
      - Penyimpanan data
      - Komunikasi / transfer data  0 dan 1

Sistem komputer 1 Bit = 0  = 0,1 = 2 kemungkinan
                2 Bit = 00
                4 Bit = 0000
                8 Bit = 00000000
               16 Bit = 0000000000000000

00 = 00 , 01 , 10 , 11
000 = 000 , 001 , 010 , 011 , 100 , 101 , 110 , 111

1 byte = 8 bit
1 word = 2 byte = 16 bit
1 Dword = 2 word = 4 byte = 32 bit
1 qword = 2 dword = 4 word = 8 byte = 64 bit

0101000011010010000100010100101000 ...
    146 x 8 bit = 1167


kilo = 1k
             10                                                 
mega = 1 m =2   = 1024 k = 1024 x 1024 = 1048576

             30
giga = 1G = 2   = 1km = 1 KKK


              40
TERA = 1t = 20  

Sabtu, 29 Oktober 2011

Cerita Bergambar Animasi

Bagus juga ini Cerita
ga tau sapa yang bikin dapet dari Temen
Silahkan di Baca














Jumat, 28 Oktober 2011

Contoh Penulisan ABSTRAK


ABSTRAK
                  Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin pesat maka tuntutan akan informasi yang akurat dan cepat semakin tinggi. Perkembangan informasi tersebut juga harus diiringi dengan teknologi yang cenderung kebidang komputerisasi yang banyak digunakan suatu perusahaan/badan usaha sebagai alat bantu manusia dalam pengolahan data khususnya.
                  Perusahaan dengan aktivitas yang cukup besar, peran komputer dirasakan sangat membantu peningkatan kualitas kerja karena mampu menyajikan berbagai keuntungan ganda yang tidak diperoleh dari tenaga manusia, seperti kemampuan untuk memproses data dalam jumlah besar serta dapat meminimumkan tingkat kesalahan yang terjadi disebabkan oleh tenaga manusia.
                  Pada kenyataannya, hingga saat ini masih ada perusahaan atau badan usaha yang melakukan pengolahan datanya secara manual dan hasil yang didapat sering kali tidak memuaskan, hal ini disebabkan karena pencatatan dan pengolahan data masih  menggunakan buku-buku besar yang biasa mereka lakukan memerlukan waktu yang lama dan hasil pengolahan terkadang tidak akurat karena adanya kesalahan yang diakibatkan oleh manusianya.
                  SPBU merupakan salah satu perusahaan dibidang penyaluran bahan bakar minyak yang melakukan pengolahan data secara rutin, maka timbul berbagai masalah yang sering muncul. Diantaranya sering terjadi kehilangan data transaksi yang dilakukan, lambatnya pemantauan jumlah stok barang dan juga lambatnya proses dalam melakukan penyediaan laporan. Maka penulis berasumsi perlu adanya pengkomputerisasian didalam pengolahan data (database) yang dapat meningkatkan kinerja SPBU tersebut.
                  Bertitik tolak dari masalah pengolahan data ini, maka penulis akan mengangkat  masalah tersebut sebagai  tema  pada  penulisan  tugas laporan ini dengan judul “Aplikasi Pengolahan Data Stok BBM Pada SPBU dengan Menggunakan Pemprograman Delphi 7.0”.

Rabu, 26 Oktober 2011

NILAI INFORMASI


NILAI INFORMASI     

DEFINISI
Informasi adalah suatu produk komunikasi yang memberi pengaruh pada meningkatnya pengetahuan seseorang terhadap suatu hal.

Dimana informasi dapat mengurangi ketidakpastian sehingga informasi tersebut dapat meberikan bantuan yang penting bagi pengambilan keputusan. Informasi mempunyai 2 fungsi pokok, yaitu:
  1. Mengurangi keanekaragaman/ ketidakpastian
  2. Memberikan umpan balik

Informasi berhubungan dengan keputusan yakni berkaitan dengan ketidakpastian (uncertainty) yang melingkupi persoalan sehingga dibutuhkan informasi tambahan untuk mengurangi derajat ketidakpastian tersebut.

Dalam hal perolehan informasi tersebut perlu dipertimbangkan antara manfaat dan biaya untuk mendapat informasi tersebut karena hal ini berkaitan dengan nilai informasi.

Biaya informasi itu sendiri adalah biaya pengolahan data untuk memenuhi operasi perusahaan dan juga menghasilkan informasi yang penting. Biaya untuk mendapatkan informasi ini harus seimbang dengan nilainya.

Sumber Informasi
Informasi dapat diperoleh dari:
  1. Data Empiris
ð  Survey atau pengumpulan data untuk menaksir distribusi kemungkinan-kemungkinan munculnya suatu kejadian.
  1. Informasi dari expert
ð  Pendapat/pandangan subjektif seseorang ahli dalam kejadian yang tidak pasti tersebut. Informasi ini meliputi: kecerdasan/kemampuan, pengalaman, falsafah, budaya dan ideology.

Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai apabila ia dapat mengakibatkan perubahan dalam tindakan yang dapat diambil dalam pengambilan keputusan.

Nilai informasi dapat berupa:
Ø  Nilai Ekspektasi Informasi Sempurna(NEIS)
Ø  Nilai Ekspektasi Informasi Tidak Sempurna(NEITS)

NEIS
=>  Informasi yang dapat menghilangkan seluruh ketidakpastian yang melingkupi hasil kejadian tersebut.

Rumus NEIS:
NEIS = NEIS yang diperoleh – NE dari alternative terbaik tanpa informasi

Contoh NEIS:
Manajer pemasaran PT. X yang memasarkan produk susu kaleng sedang memikirkan masalah kemasan untuk produknya. Survey pasar telah dilakukan dan menunjukkan bahwa konsumen kurang tertarik karena corak dan desainnya yang tidak menarik. Untuk menanggulangi masalah tersebut PT. X meminta bantuan desainer untuk mendesain beberapa contoh label untuk produk tersebut. Contoh label tersebut lalu dievaluasi, ternyata label dengan corak dan desain yang ceria yang dipilih. Namun manajer tersebut masih ragu apakah label tersebut dapat meningkatkan volume penjualan atau tidak. Biaya untuk perubahan label tersebut adalah sebesar Rp. 50 juta. Bila ternyata label baru tersebut dapat meningkatkan volume penjualan untuk 2 tahun yang akan datang maka keuntungan tambahan yang diperoleh adalah Rp. 80 juta. Berdasarkan pengalaman kemungkinan label tersebut akan sukses 50%. Untuk itu perlu diadakan survey terlebih dahulu dimana hal itu berarti diperlukan biaya Rp. 30 juta. Dengan mempertimbangkan benefit dan cost, perlukah survey tersebut dilakukan,gambarkan diagram keputusan?
Jawab:                                                                                  Keuntungan
                                                          sukses                     80
                      A1. perubahan tanpa survey               0,5     
          NE=15                                                          Tidak                           50
                          survey sukses      perubahan         0,5                                 80
       A2. survey                0,5
          NE = 40        survey gagal       tidak                                                        0
                                  0,5
                          A3. tidak melakukan perubahan                                            0
                        NE = 0

NE A1 = (0,5 X 80) – (0,5 X 50)          NE A2= (0,5 X 80)
          = 40 – 25                                                     = 40 juta
          = 15 juta

NEIS = 40 juta – 15 juta
          = 25 juta

Kesimpulan:
Survey tersebut tidak dilakukan karena biaya untuk melakukan survey yang sebesar Rp. 30 juta lebih besar dari nilai NEIS yang diperoleh yaitu Rp. 25 juta.( Benefit < Cost )



NEITS
=> pada umumnya informasi yang kita dapat tidaklah 100% sempurna. Ketidaksempurnaan informasi ini biasanya dinyatakan dalam tingkat keandalan.
Contoh NEITS:
Setelah diketahui NEIS = Rp. 25 juta maka manajer pemasaran mencari alternative lain untuk mendapat informasi yang lebih murah dengan biaya hanya Rp. 7,5 juta. Hasil survey tersebut tidak dapat diandalkan 100% dimana kemungkinan perubahan label tersebut sukses adalah 80% dan gagal 20%. Dan bila perubahan tersebut gagal maka kemungkinan gagalnya 70% dan suksesnya 30%. Apakah survey untuk memperoleh informasi tambahan tersebut perlu dilakukan atau tidak dan gambarkan diagram keputusan?

Jawab:                                               sukses
    Perubahan tanpa survey         0,5
         
                   NE= 15                         gagal
                                                          0,5                                      sukses
                                                                               perubahan        0.73
                                                      Survey sukses                          gagal
                                                          0,55                  Tidak         sukses
                   A3. survey                      NE=44,9                                0,22
                      NE= 24,7                      survey gagal                             gagal
                                                          0,45                  Tidak           0,78                                                      NE=0

P(S) + P(G) = 1
                             SS                                  SG
  SUKSES       0,5 X 0,8 = 0,4               0,5 X 0,2 = 0,1             0,5
   GAGAL        0,5 X 0,3 = 0,15              0,5 X 0,7 = 0,35          0,5
                             0,55                                0,45

P(S/SS) = 0,4/0,55  = 0,73                 P(S/SG) = 0,1/0,45   = 0,22
P(G/SS) = 0,15/0,55 = 0,27                 P(G/SG) = 0,35/0,45 = 0,78


NE 1 = (0,5 X 80) – (0,5 X 50)       
= 40 – 25 = 15 juta
NE2 = (0,73 X 80) – (0,27 X 50)
      = 44,9
NE 3 =  0,55 X 44,9 = 24,7 juta
                  
NEITS = 24,7juta – 15 juta
            = 9,7 juta

Jadi alternative survey ini dapat dilakukan karena biaya survey yang sebesar 7,5 juta lebih kecil dari besarnya NEITS yakni 9,7 juta.

Dalam menghitung NEIS dan NEITS harus terlebih dahulu dibuat diagram keputusan. Diagram keputusan adalah suatu diagram yang berupa pohon bercabang cabang yang menggambarkan hubungan antara alternative keputusan/tindakan dengan kejadian-kejadian tidaak pasti yang melingkupi setiap alternative dan hasil alternative keputusan dipilih.

Symbol-simbol yang digunakan dalam peembuatan diagram keputusan:
  : symbol keputusan saat pegambilan keputusan(dlm pengendalian   kita).
  : symbol kejadian tidak pasti(diluar pengendalian kita).

Dalam menggambarkan diagram keputusan tersebut perlu diperhatikan:
*  Biaya yang dulu dimasukkan dalam diagram
*  Bandingkan antara NEIS yang diperoleh dengan biaya untuk mendapatkan informasi tambahan.

Pedoman pembuatan diagram keputusan
1.     Tentukan alternative keputusan awal/alternatif tindakan
2.    Tentukan tanggal evaluasi
3.    Tentukan kejadian tidak pasti yang mellingkupi alternative awal
4.    Tentukan keeputusan/alternativ lanjutan
5.    Tentukan kejadian tidak pasti melingkupi alternative lanjutan
6.    Kumpulan alternative dan kejadian pada tiap simpul harus beersifat “Mutually Exclusive” (saling asing).
Mutually Exclusive: 2 peristiwa/lebih tdk mungkin tjd bersama-sama.
Ex: pelemparan mata dadu.
7.    Kumpulan alternative dengan kejadian pada tiap simpul harus bersifat “Collective Exchausive”.
Collective Exchausive: jumlah peristiwa atau kejadian itu terbatas.
Ex: Main bola hasilnya bisa menang, kalah atau seri.
8.    Gambaran kejadian-kejadian dan kepentingan-kepentingan secara kronologis.
9.    Dua atau lebih simpul kejadian yang tidak dipisahkan oleh simpul keputusan dapat ditukar ukurannya.

Dalam diagram keputusan, setiap rangkaian alternative dan hasil akan menghasilkan suatu Nilai Informasi. Dengan demikian diantara alternative-alternative yang ada harus ditentukan berapa nilai suatu hasil yang diperoleh. Biasanya yang digunakan adalah Nilai Ukuran Moneter. Setelah diberikan nilai moneter atau nilai ukuran moneter untuk alternative yang mempunyai unsure ketidakpastian harus ditentukaan terlebih dahulu nilai probabilitasnya. Untuk menentukan nilai probabilitas ini digunakan alat analisa teori probabilitas/James Theory.